Kita tinggalkan dulu soal bisnis mari kita berpindah ke berita tentang kesehatan. Jika anda sering sekali jajan minuman es di depot-depot kecil di pinggir jalan yang rata-rata kebanyakan dari es balok sekarang mulai hati-hatilah. Mengapa ? Saya mendengar berita dari salah seorang teman saya yang kemaren telah menonton berita di televisi dan acaranya adalah wawancara dengan pengusaha es balok di jakarta. Ternyata pengusaha es balok ini menggunakan air sungai Ciliwung di Jakarta untuk membuat es baloknya. Pertama-tama ia mengambil air sungai Ciliwung yang sangat kotor, lalu ia menyaringnya. Setelah disaring pengusaha ini pun memberikan kaporit sebanyak mungkin agar air yang sudah disaring tapi masih berwarna kurang jernih ini nampak sangat putih bersih dan jernih. Tapi apakah dengan nampak putih bersih dan jernih bisa menjadikan es batu balok ini menjadi sehat ? ternyata tidak, saat di tes uji kesehatan air sungai yang tadinya mengandung 10.000 kuman VS es batu yang dibuat oleh rumah tangga dan dari air yang sudah matang perbandingannya jauh sekali. Si pengusaha tadi mengira dengan warna yang jernih dan putih maka sudah sehat untuk dikonsumsi dan bisa menyulap air sungai yang penuh kuman itu menjadi es batu yang layak dikonsumsi .Tapi nyatanya setelah diuji tadi, Es batu yang dibuat dari air matang dan dijadikan es teh kumannya hanya beberapa saja. Tapi coba anda bayangkan Es batu balok yang dari air sungai tadi ternyata bukan berkurang kumannya tapi setelah diuji kesehatan ternyata kumannya menjadi 20.000 kuman . Salut sekali karena kuman air sungai tadi malah bertambah menjadi 2X lipat.
Mungkin cerita diatas hanyalah salah satu diantara ratusan produsen makanan di Indonesia yang merugikan kesehatan para konsumen. Saya jadi enggan membeli minuman es di depot-depot kecil di pinggir jalan karena kami tahu bahwa mereka menggunakan es batu balok. Nah dalam kasus ini siapa yang salah ? Silahkan anda berkomentar dengan kejadian Es batu balok yang semakin tidak sehat saja
12 komentar:
Infonya sangat bermanfat. Kasus es balok di atas sama dengan kasus es balok yang dibuat dari air kanal yang terdapat di Makassar.
nice infoooo..
happy blogging! see u on my blog...
masya alloh...moga sehatlah esok hari....
tp apakah semua pengusaha menggunakan sumber air yang sama, terutama mereka yang berada di pelosok2.. seperti salah seorang temen saiia ada yang jd penjual es balok demikian?!?!?
genial: ya.. tisak semuanya juga sih pedagang es balok menggunakan air sungai ..., tapi sebelum kita minum es balok kita tanyakan dulu aja asal usulnya es baluk kepada pedagangnya... :D
itu kan untuk yang ada di jakarta, kalo yang ada di palembang??
hehehe...lucu ya klo bikinnya dari air sungai... dikasih kaporit pula,,,ckckckck... parah nyaaa...
Ieeehhhh...jorok amat sieeee buat es baloknya....
Mak'lum si pengusaha es balok ntu ingin untung
lebih banyak...tapi gak mikir kesehatan
orang laen....
Kalo dia dah tahu seberapa banyak
kuman yang ada didlmnya...apakah mungkin
si pengusaha es balok tersebut melanjutkan
usaha yang tidak sehat tersebut....
Diary Osi
ak pernah denger soal itu, tpi keknya pake tawas deh klo kaporit tu kan berasa bgt klo dicampurin ke air
heee. kalo gw sih mah ga peduli tuh diambil dari mana. dasar anak jorok nih gw. heee :P
bis es'a enak edann. hoho :P
selamat sore...sukses selalu ya...
Wah, sharinng yg keren, Bro. Salam kenal...
Post a Comment